Mengenal SSH Untuk Akses Remote di Server


Tutorial-tutorial sebelumnya di situsali, saya banyak membahas mengenai server. Lucunya saya sendiri lupa menuliskan tutorial SSH di sini, padahal SSH itu bagian utama dan terpenting pada saat kita memanajemen atau me-remote server itu sendiri.

Pada tulisan kali ini, saya akan membahas dan memperkenalkan sedikit tentang SSH tidak mendalam hanya sebagai pengantar untuk berkenalan saja, beberapa teori mendalam tidak saya jelaskan di sini. Anda bisa googling pada artikel terkait atau bisa juga baca di Wikipedia. 😅

Berkenalan dengan SSH

Ada ungkapan dari pepatah mengatakan bahwa, “tak kenal maka tak sayang”. Oleh karena itu, sebelum kita memulai mengaplikasikan SSH, ada baiknya kita sedikit mengenalnya terlebih dahulu.

Apa itu SSH ?

SSH kependekan dari Secure Shell. Jika kita terjemahkan berdasarkan kata-per-kata, secure memiliki padanan bahasa Indonesia dengan kata “aman”, sedangkan kata shell ini adalah sebuah istilah yang berarti program penerjemah perintah yang menjembatani antara pengguna dengan sistem operasi atau dengan kernel inti dari sistem operasi tersebut. Singkatnya SSH adalah shell yang aman.

Kalau kita merujuk kepada Wikipedia, “Secure Shell (SSH) adalah sebuah protokol jaringan kriptografi untuk komunikasi data yang aman, login antarmuka baris perintah, perintah eksekusi jarak jauh, dan layanan jaringan lainnya antara dua jaringan komputer”

Nah, kesimpulannya adalah SSH itu adalah aplikasi untuk remote suatu komputer dengan menggunakan baris perintah di GNU/Linux dikenal dengan sebutan CLI (command line interface). Jadi kalau kita menggunakan SSH otomati harus terbiasa di CLI.

Perhatian! Jangan salah kaprah mengenai SSH!

Banyak sekali artikel berbahasa Indonesia mengenai SSH yang saya temukan ini di mesin mencarian, mereka malah membahas SSH itu untuk trik-trik internet cepat, gratis, unlimited, dan lain sebangsanya, padahal ini salah besar. Fungsi utama SSH itu adalah untuk me-remote, nah yang dimaksud oleh mereka itu seharusnya adalah SSH Tunneling, ada dua kata di situ SSH dan Tunneling, jadi jangan hanya cuma SSH nya saja, ini yang salah. Untuk lebih lengkap silahkan Anda baca: https://www.ilmuhacking.com/how-to/kupas-tuntas-ssh-tunneling/

Kategori SSH

Setelah sedikit kita berkenalan dengan SSH. Sekarang langsung saja kita mulai mengenal kategorinya. Ada dua kategori SSH; pertama SSH Server, kemudian yang kedua SSH Client.

Apa itu SSH Server

SSH Server singkatnya adalah SSH yang melayani klien yang me-remote-nya. Dengan kata lain, jika kita ingin memanggil SSH dari komputer yang kita gunakan ke komputer target. Nah, si target ini terlebih dahulu harus dipasangkan SSH Server. Kalau tidak, ya… kita tidak akan mungkin bisa me-remote-nya dengan SSH.

Apa itu SSH Client

Kalau yang ini kebalikannya yakni komputer yang akan menggunakan SSH untuk ditargetkan ke komputer yang sudah dipasangkan SSH Server. Intinya, Anda hanya dapat me-remote server atau komputer yang sebelumnya sudah dipasangkan SSH Server, kalau tidak, ya… tidak akan mungkin bisa kita remote komputer tersebut.

Aplikasi SSH

Sekarang kita masuk ke pembahasan aplikasi SSH.

SSH Server

Ada banyak aplikasi untuk SSH Server yang umum atau banyak digunakan adalah OpenSSH dan Dropbear. Mengapa? Karena keduanya ini sumber terbuka (open source) dan yang paling banyak dipakai itu OpenSSH. Ada juga yang open source tapi kurang umum digunakan yakni lsh ini adalah SSH proyek dari GNU. Saya belum pernah mencobanya, tapi dari artikel yang saya baca lsh ini sulit untuk digunakan dibandingkan dengan aplikasi SSH lainnya yang sepadan.

Untuk SSH Server, saya menyarankan gunakan OpenSSH. Baik bagi Anda pengguna GNU/Linux khususnya, pengguna MacOS maupun Windows. Khusus untuk pengguna Windows Anda bisa mengunduh: https://github.com/PowerShell/Win32-OpenSSH/releases/ . Bagi Anda pengguna GNU/Linux beberapa distro ada yang sudah terpasang secara default ada yang belum. Anda bisa memasangnya dari repositori

SSH Client

Untuk SSH Client kita dapat menggunakan OpenSSH juga, khusus pengguna GNU/Linux dan MacOS sudah disertakan jadi Anda hanya perlu memanggilnya lewat terminal atau console. Kalau di Windows Anda bisa gunakan putty. Putty juga dapat Anda gunakan di sistem operasi GNU/Linux dan MacOS. Tapi saran saya gunakan bawaaan saja yakni OpenSSH.

Sekian  dulu tulisan mengenai SSH ini saya berikan. Artikel selanjutnya kita akan membahas mengenai cara instalasi dan pengaplkasiannya. Semoga bermanfaat. 😊