Sebetulnya saya bingung mau kasih judul apa dalam tulisan ini, tapi intinya begini. X11 Forwarding
adalah sebuah mekanisme yang membolehkan kita menjalankan aplikasi berbasis GUI dari server yang kita remote, dengan meneruskan X11 dari server ke client (localhost). Bingung? Contohnya: Anda ingin gedit
yang berada di server dijalankan di localhost, karena gedit
berbasis GUI maka untuk menjalankan membutuhkan display server, nah, display server inilah kita bisa pergunakan dengan meneruskan (forwarding) dari X11 localhost , sehingga gedit
yang berada di server dapat berjalan di localhost kita. Keren kan?
X11 forwarding merupkan bagian fitur dari SSH, yang merupakan suatu mekanisme yang mana dengannya kita dapat meneruskan tampilan grafis di bawah naungan X11 Server melalui SSH. Singkatnya, dengan memanfaatkan X11 forwarding, kita dapat menjalankan aplikasi berbasis GUI di localhost dari jarak jauh di server. Fitur ini sendiri, merupakan salah satu fitur yang sering saya pergunakan dalam kegiatan me-remote suatu server.
Menggunakan ssh
di GNU/Linux bisa dikatakan paling mudah dibandingkan dengan Windows. Cukup panggil melalui terminal
dengan mengetik ssh
karena openSSH
hampir semua distro telah menyertakannya secara asali. Berbeda dengan Windows kita tidak bisa memanggail ssh
dengan cmd
, perlu aplikasi pihak ketiga yang menangani hal ini, salah satunya adalah dengan PuTTY.
Ketika kita menggunakan internet pada suatu tempat yang tidak aman untuk masalah privasi, seperti pada layanan public wireless. Demi menjaga privasi, mungkin kita perlu mengenkripsi semua lalu lintas (all traffic) akses internet, dalam kata lain kita dapat berselancar secara aman tanpa ada yang mengintai (spy), yakni menggunakan SSH tunneling.
Saya pernah menulis tentang bagaimana cara menyalin berkas dengan metode remote via SSH
dengan memanfaatkan rsync
. Tulisan sebelumnya memang tidak membahas untuk menyalin berkas tersebut dengan port
yang lain (non standard). Salah satu alasan mengubah port
pada SSH adalah karena alasan keamaan jadi port
standar SSH
yakni 22
diganti dengan port
lainnya.
Pada tulisan sebelum saya telah membahas mengenai tips dan trik sederhana untuk mengamankan penggunaan SSH, salah satu trik tersebut adalah menggunakan SSH key
dibandingkan dengan password, alasanya dikarenakan password dapat dibobol dengan metode brute-force.
Memasang SSH Key
perlu menggunakan semacam alat peng-generate key dengan aplikasi ssh-keygen
. Bagi Anda pengguna GNU/Linux atau MacOS menggunakan ssh-keygen
sudah menjadi satu paket dari OpenSSH
, lain halnya Anda pengguna Windows. Yang diperlukan bagi pengguna Windows adalah PuTTYGen.