Baru saja saya meng-upgrade Mariadb dari versi 10.1
ke 10.3
di Ubuntu 16.04 LTS. Tujuan upgrade agar table database mendukung utf8mb4
dengan emoji seperti ini 😀. Untuk upgrade berjalan dengan normal, hanya saja ketika saya melakukan perintah $ sudo mysql -u root
terjadi galat seperti berikut:
Pendahuluan
Di kantor saya ditugaskan membuat semacam custom report dari Magento, yang mana report tersebut diambil langsung dari database dengan menggunakan query dari MySQL. Dalam pengerjaan tersebut, saya membuat semacam table generator yang bersumber dari hasil query. Kemudian disajikan dalam bentuk berkas .csv
yang nantinya dapat diolah dengan MS Excel atau sejenisnya.
Dari hasil kerjaan tersebut, saya mencoba menuangkannya dalam bentuk artikel. Akan tetapi, tidak 100% sesuai dengan kode sumber yang saya buat di kantor. Hanya dasarnya saja yang saya bagikan di sini, selebihnya nanti kalian bisa kembangkan sendiri.
Sudah dua minggu di kantor, saya menggunakan Ubuntu 18.04 LTS. Saya memasangnya dengan cara fresh install tidak melalui metode do-release-update
. Tentu saja beberapa aplikasi harus saya pasang ulang dan konfigurasi ulang. Satu hal kekurangan kalau kita melakukan fresh install adalah ada saja beberapa aplikasi yang terlupa untuk dikonfigurasi akibatnya tidak dapat berjalan dengan sebagain mana mestinya.
Meskipun saat ini PHP sudah memasuki versi 7, namun terkadang adakalanya kita masih membutuhkan versi sebelum, guna untuk menjalankan beberapa aplikasi yang memang belum/tidak mendukung PHPv7.x. Seperti kasus di kantor saya, masih menggunakan Magento 1, yang mana ia tidak mendukung PHPv7.x. Saat ini saya menggunakan Ubuntu 18.04, dan pada repositori resmi hanya tersedia PHPv7.2, mau tidak-mau saya harus memasang php5.6 agar Magento dapat berjalan dengan sebagai mana mestinya.
Di kantor ketika saya hendak memasuki server, diwajibkan menggunakan VPN. Untuk terkoneksi VPN kami menggunakan FortiClient. Sangat mudah, cukup memasukan username dan password VPN dan langsung terkoneksi. Sayangnya, aplikasi FortiClient hanya tersedia di Windows dan MacOS saja. Bagi pengguna GNU/Linux hanya disediakan versi CLI nya saja, dan penggunaannya cukup rumit. Untungnya salah seorang developer ada yang berinisiatif membuat GUI nya, yakni OpenFortiGUI.
Baru membeli HDD atau SSD baru? Sedang bingung cara memindahkan seluruh isi storage lama ke baru, dan tentu tak mau menginstal ulang sistem yang telah terpasang. Alasanya karena harus memasangan aplikasi yang diperlukan, konfigurasi, dan lain sebagainya yang tentu saja menyita banyak waktu. Padahal yang kita perlukan hanyalah memindahkan isi seluruh storage.
Jika Anda pengguna Windows mungkin banyak aplikasi migrasi dan dengan cara yang mudah. Bagi pengguna GNU/Linux jangan berkecil hati, karena di GNU/Linux caranya juga terbilang cukup mudah, yakni cukup menggunakan perkakas rsync
, biasanya di distro mainstream rsync
itu sudah tersedia secara asali.