Mengapa Saya Menggunakan Linux?


whyMengapa saya menggunakan Linux? Adalah judul yang saya uraikan dalam artikel kali ini mengingat kegiatan sehari-hari saya seperti ngoding atau menulis artikel dengan laptop yang saya gunakan ataupun PC di rumah saya, semua menggunakan Linux.</div>

Perlu diketahui, artikel ini tidak semata-mata mengharuskan Anda menggunakan Linux. Seperti aksi-aksi yang digunakan para fanboys. Artikel ini netral, karena saya juga akan memberikan ulasan-ulasan kelebihan serta kekurangan tiap masing-masing OS, khusus untuk pengguna Windows dan Linux.Adapun sebelum saya menggunakan Linux, saya juga pengguna Windows buktinya masih menggunakan Windows meskipun hanya di Virtualbox saja. Mengapa saya memilih Linux? Apa alasannya? berikut akan saya jabarkan menurut hemat pengalaman saya selama menggunakan Linux sehari-hari.</div>

Sebelum memberikan alasan saya menggunakan Linux, pertama-tama saya berikan cerita singkat saya terlebih dahulu tentang kekurangan dari Linux itu sendiri. Sekali lagi, cerita ini bukan berati memprovokatori salah satu OS, melainkan hanya sedikt pengalaman saya, yang saya anggap hal tersebut wajar-wajar saja. Karena semua OS memiliki kekurang dan kelebihan masing-masing. Tinggal kembali kepada kitanya saja menyikapinya bagaimana.</div>

Linux dan Windows di Virtualbox

Sejujurnya di Laptop saya masih ada Windowsnya, meskipun hanya di Virtualbox saja dan di PC Kantor saya yang sudah bawaan dari sananya. Saya gunakan Windows di laptop untuk menunjang kegiatan di kantor saya, seperti pada saat presentasi atau kebutuhan sekadar buka MS. Word yang ujung-ujungnya juga buat presentasi data-data teman-teman di kantor, pada saat saya menjadi moderator presentasi. Karena hanya saya saja yang menggunakan Linux, umumnya mereka menggunakan Windows, sisanya MacOS, sedangkan mereka juga sudah terbiasa menggunakan MS Office ketimbang LibreOffice yang otomatis data-data mereka docx atau pptx.</div>

Bukankah di Linux sudah ada WPS yang bisa membuka file MS Office?

Saya sudah menggunakan WPS di Linux untuk membuka file-file seperti docx atau pptx tersebut tetap saja, ada saja beberapa format yang tidak terbaca dengan sempurna. Seperti format untuk bahasa Arab yang diberi harkat, kalau bahasa Arab tanpa harkat, Alhamdulillah di WPS sejak versi A12 sudah bisa. Ataupun animasi dari Power Point ada saja yang berjalan tidak sempurna. Saya memaklumi akan hal itu namanya juga WPS gratis, masa disamakan dengan MS Office yang berbayar? Jelas sangat berbeda.</div>

Bagaimana dengan Wine + MS Office 2010?

Ini merupakan solusi yang lebih baik namun, lagi-lagi tetap ada kekurangannya dibandingkan dengan dijalankan native di Windows itu sendiri. Saya pikir dulu dengan bantuan Wine sudah lebih dari cukup untuk masalah MS Office ini tapi kenyataanya tidak. Seperti saya menemukan kasus lagi-lagi di Power Point, dimana file presentasi tersebut disertakan suara dan video. Disamping file tidak terbaca dengan sempurna, ternyata membuat MS Office saya hang tidak bergerak sama sekali, yang menyebabkan saya harus killall dari terminal untuk memaksa MS Office itu tertutup. Lalu juga lebih buruknya lagi, untuk membaca unicode seperti bahasa Arab itu tidak bisa, malah tampilannya hancur, huruf Arabnya terputus-putus juga tidak support RTL (Right to Left). Hal ini menjadikan kasus juga bagi saya.</div>

Solusi Menggunakan Virtualbox

Ini adalah solusi terbaik menurut saya, karena saya menggunakan Windows hanya sebatas membuka MS Office yang notabennya LibreOffice, Wine ataupun WPS tidak dapat menggantikan sepenuhnya. Apakah berat? Tentu saja, yang namanya virtualisasi itu berat dan membutuhkan spesifikasi yang cukup. Alhamdulillah, spesifikasi Laptop saya Core i3 Ivy Bridge dengan RAM 8 GB cukup untuk menjalankan Virtualbox dengan Windows 7 + Office 2010.</div>

Mengapa Saya Menggunakan Linux

Saya menggunakan Linux di Laptop dan PC di rumah saya untuk kegiatan ngoding, menulis artikel, sekadar browsing ataupun ngoprek Linux itu sendiri.</div>

Alasan menggunakan Linux

Alasan saya menggunakan Linux.</div>

  1. Saya tidak mau dipusingkan sistem saya dengan virus. Alasan ini sebetulnya menurut saya adalah alasan klasik, mengapa? Di Windows kan tersedia banyak Antivirus? Selain itu juga banyak Antivirus gratis juga bagus? Seperti AVG, Avast, Avira, dll ? Atau sejak Windows 8 kan sekarang Windows dilengkapi Antivirus gratis yakni Windows Defender? Saya akan jawab pertanyaan tersebut menurut pandangan pribadi saya. Betul sekali dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, salah satu tujuan daripada saya menggunakan Linux adalah tidak mau dipusingkan sistem saya dengan virus juga saya tidak perlu repot-repot memasang Antivirus. Karena Linux itu sendiri kebal terhadap virus, mengapa? Kebanyakan virus dibuat untuk Windows, juga untuk virus masuk sistem dibutuhkan Administrator, dalam istilah di Linux root. Root itu tidak bisa sembarangan masuk karena user biasa diproteksi. Juga, pada saat awal kita login Linux, kita memakai user biasa bukan root, sehingga membuat sistem kita aman. (Baca Artikel: Alasan Linux Kebal Virus).
  2. Saya tidak mau dipusingkan dengan lisensi Windows itu sendiri. Lagi-lagi ini alasan klasik juga. Jika tidak ingin dipusingkan lisensi mengapa masih menggunakan Windows di Virtualbox? Apakah alasan karena Mahal? Mengapa tidak membeli Windows 7 Starter yang cuma sekitar 700-800 ribuan? Atau Windows 8.1 SL yang cuma sekitar 1,2juta-1,5jutaan? Atau membeli Laptop yang sudah di bundle dengan Windows bukankan jauh lebih murah daripada beli secara terpisah? Saya menggunakan Windows di Virtualbox itu adalah Windows 7 trial (Anda bisa unduh https://blogs.windows.com/itpro/2009/09/01/windows-7-enterprise-90-day-evaluation-now-available/ ) juga Office trial (Anda bisa unduh https://www.heidoc.net/joomla/technology-science/microsoft/18-office-2010-direct-download-links). Perlu diketahui trial itu adalah versi legal. Karena kita diizinkan untuk mencoba produk tersebut sebelum membeli. Persoalan mahal atau tidaknya, sejujurnya saya katakan tidak terlalu mahal untuk ukuran sistem operasi. Lantas mengapa saya tidak membeli Windows saja? Kembali kepada hobi saya yg suka ngoprek. Ngoprek itu adalah istilah membongkar atau memodifikasi guna untuk mempercantik sesuai dengan keinginan sendiri (Saya akan terangkan ini pada point ke-3). Betul Laptop dengan di-bundle Windows jauh lebih murah daripada membeli Windows itu sendiri secara terpisah. Jika saya membeli laptop yang sudah di-bundle dengan Windows saya akan tetap pergunakan Linux dengan cara dualboot, terkecuali laptop tersebut tidak bisa diinstal Linux (Baca: Linux tidak semua bisa diinstal di Laptop).
  3. Saya hobi ngoding dan ngoprek. Kalau ngoding adalah alasan tersendiri terutama bagi programmer. Sedangkan alasan ngoprek, masih sedikt agak klasik. Ngoding itu adalah sebuah istilah yang kerap kali sering diucapkan oleh para programmer atau developer yakni kegiatan menulis kode bahasa pemrograman untuk pembuatan/pengembangan suatu aplikasi komputer yang asal katanya dari meng-coding, kemudian disingkat menjadi ngoding. Pertanyaan, bukankah di Windows juga bisa ngoding dan ngoprek? Benar sekali, ngoding di Windows juga bisa bahkan banyak aplikasi baik IDE ataupun compiler di Windows banyak yang bagus tentu ini yang berbayar. Saya ngoding hanya sebatas pemrogaraman web seperti PHP, HTML, CSS, JS, dll. Di Linux yang saya rasakan lebih nyaman, ini seperti subjektif karena alasan kenyamanan itu ditentukan oleh faktor diri kita sendiri. Sedangkan untuk ngoprek, ngoprek di Windows tidak seperti di Linux, yang mana Linux itu memilki berbagai macam Desktop Environment (DE) seperti Gnome, KDE, Unity, Cinnamon, Mate, XFCE, LXDE, dll belum lagi seperti tambahan aplikasi Conky, Compiz, Dock, dan lain sebagainya. Jika terjadi error karena ngoprek terlalu berlebih kita bisa instal ulang Linux kita. Instal ulang Linux  tidak memakan waktu terlalu banyak dibandingkan instal ulang Windows. Di Linux satu paket semua baik Office maupun Driver sudah ada dalam satu paket.
  4. Di Linux banyak gratis dan juga bagus. Ini kelebihan utama, meskipun di Windows juga bisa kita instal Windows itu lalu menggunakan LibreOffice untuk kegiatan menulis atau presentasi, Gimp untuk mengedit gambar atau foto layaknya seperti Photoshop, Inkscape untuk menggambar layaknya seperti CorelDraw. Seperti itu bagus tapi hal itu sama saja saya kembali ke poin satu dan dua karena saya tidak mau dipusingkan oleh virus dan lisensi.
  5. Di Linux sekali instal untuk semua. Seperti yang saya uraikan dipoin ke-3 di Linux satu paket semua baik Office maupun Driver sudah ada dalam satu paket. Ini yang membuat saya suka dengan Linux, tapi masih ada kekuranganya. Tidak semua hardware ada driver-nya di Linux. Beberapa Anda harus berusaha mencarikan driver terutama yang proprietary umumnya masalah VGA seperti AMD/ATI dan Nvidia (https://www.ubuntulinuxguide.com/ubuntu-1204-lts/proprietary-drivers/).

Kesimpulan

Demikianlah beberapa alasan saya menggunakan Linux. Artikel ini tidak menutup kemungkinan daripada kekurangan terutama pada kekurangan Linux itu sendiri (Baca artikel: Kekurangan Linux) dan dari semua itu ada poin penting tersendiri yakni keputusan menggunakan OS itu ada ditangan Anda sendiri, mau Windows atau Linux atau MacOS yang terpenting harusnya ada kesadaran untuk selalu menggunakan OS ataupun software yang asli atau legal. Jangan menggunakan bajakan.</div>