Alasan Saya DualBoot Archlinux dan Ubuntu
Archlinux adalah distro favorit saya yang saya gunakan sehari-hari baik untuk bekerja atau sekadar browsing atau menulis artikel di sini. Pada malam ini, saya memutuskan untuk mendual-bootkan Archlinux saya dengan Ubuntu di Laptop agar bisa menulis artikel tentang Ubuntu. Meskipun sebenarnya Ubuntu sudah saya gunakan di PC Kantor saya, tetapi jika di kantor saya kurang fokus untuk menulis artikel tentang Ubuntu. Saya menulis artikel ketika saya sudah berada di rumah. Itulah yang menyebabkan saya jarang update artikel mengenai Ubuntu di sini, karena saya tidak gunakan di mesin saya (PC ataupun laptop).
Alasan utama saya instal Ubuntu untuk menulis artikel di sini, yang mana saya rasa artikel untuk Arch itu kurang diminati mengapa? Hemat saya pengguna Arch itu sudah pasti pengguna yang paham betul dengan Linux atau paling tidak sudah mengerti dasar daripada Linux. Meskipun cukup membaca Wiki Arch saja, saya rasa sudah cukup membantu mengatasi masalah-masalah daripada Arch itu sendiri.
Ubuntu itu merupakan distro yang paling banyak digunakan (mainstream) dibandingkan dengan distro linux lainnya. Meskipun jika kita lihat dalam distrowatch, justru yang paling banyak digunakan itu Linux Mint yang notabennya adalah turuanan daripada Ubuntu. Saya tidak menjelaskan mengapa Linux Mint berdasarkan statistik distrowatch adalah distro Linux yang paling banyak digunakan daripada Ubuntu. Saya hanya terfokus kepada Ubuntunya saja, mengapa? Jika dilihat dari kenyataan dikehidupan saya sehari-hari, baik dari teman-teman sekolah, kuliah atau kantor atau bahkan orang-orang yang saya kenal di Facebook menganggap bahwa Linux itu adalah Ubuntu. Saya tahu ini adalah pandangan yang salah. Bahkan ketika saya katakan pada teman bahwa saya menggungguakan Archlinux, mereka malah bertanya, “Archlinux itu Ubuntu versi berapa?”. Yang akrhinya saya harus menjelaskan bahwa di Linux itu ada istilah distro, dan distro Linux itu sendiri banyak sekali dan bermacam-macam sesuai dengan filosopi daripada distro itu dibangun.
Itulah tujuan saya memutuskan dualboot Archlinux-Ubuntu. Archlinux saya gunakan untuk pribadi dan Ubuntu saya gunakan untuk aksi (menulis artikel di sini, memberikan review dan memperkenalkan Linux). Semoga dengan adanya Ubuntu di Laptop saya, saya bisa update terus artikel di sini sebagai aksi memperkenalkan Linux.
Terima Kasih. Semoga bermanfaat :)