Saya pernah mengatakan bahwa Windows 8 hingga versi ke atas, Microsoft telah menanamkan product key-nya atau CoA di dalam BIOS pada laptop atau PC yang memiliki Windows bawaan (Bundling of Mircrosoft Windows). Sehingga CoA tidak lagi menggunakan stiker yang berlabel serial number. Dengan demikian, kita tidak perlu khawatir lagi kehilangan CoA karena stiker rusak, sedang pada saat itu, kita membutuhkannya untuk menginstal ulang Windows.
Tadi pagi di kantor saya mengalami kendala yang cukup menantang. Ketika saya downgrade dari Windows 10 Pro ke Windows 8 Pro menggunakan cara clean install, saya mengalami gagal aktivasi.
Saya sengaja melakukan clean install, tidak menggunakan fitur bawaan Windows 10 yang bisa men-downgrade secara otomatis, karena pertama saya ingin melakukan konversi skema tabel partisi dari HDD saya yang masih menggunakan MBR bukan GPT. Kemudian yang kedua mengubah ukuran partisi, karena partisi C lebih besar dari partisi D. Sembari konversi ke GPT, langsung saja saya hapus seluruh partisi dan membuatkannya kembali. Otomatis dengan demikian saya perlu clean install.
Tidak semua pengguna GNU/Linux itu full single boot menggunakan hanya pada GNU/Linux saja. Masih banyak yang dual boot dengan Windows. Mungkin bagi Anda pengguna single boot GNU/Linux, untuk partisi yang bertipe NTFS tidaklah menjadi masalah. Lain hal dengan mereka yang dual boot.
Sejak hadirnya Windows 8. Microsoft memperkenalkan suatu fitur baru yakni fast startup. Sesuai dengan namanya fitur tersebut memang berfungsi untuk mempercepat proses pada saat baru masuk ke Windows (startup). Karena prinsip kerjanya itu adalah memanfaatkan fitur hibernate. Jadi saat Windows dinyalakan kembali, ia cukup membaca state terakhir pada saat shutdown.
Berikut ini saya sajikan sebuah artikel tentang “Pengetahuan Dasar Dualboot atau Multiboot OS” yang mana penting diketahui bagi Anda yang ingin mencoba menggunakan OS lainnya, seperti Linux, OpenBSD dan lain semacamnya. Atau persiapan sebelum Anda migrasi full salah satu OS yang Anda sukai.