Artikel lalu saya pernah bercerita bahwa saya telah memperbarui (upgrade) Mariadb dari versi 10.1 ke versi 10.3 selain karena tujuannya agar mendukung format utf8mb4 juga agar tidak terjadi galat di-project saya yang menggunakan Laravel versi 5.6 pada saat migration
. Untuk proses upgrading memang tidak terjadi masalah, database-nya pun dapat diakses dengan sempurna.
Baru saja saya meng-upgrade Mariadb dari versi 10.1
ke 10.3
di Ubuntu 16.04 LTS. Tujuan upgrade agar table database mendukung utf8mb4
dengan emoji seperti ini 😀. Untuk upgrade berjalan dengan normal, hanya saja ketika saya melakukan perintah $ sudo mysql -u root
terjadi galat seperti berikut:
Tadi pagi saya mendapati suatu masalah mengenai situs yang saya kelola yakni terdapat notifikasi “mysql DB Error: Incorrect key file for table; table.MYI try to repair it”. Entah apa penyebabnya, padahal tadi malam situs tersebut baik-baik saja. Mencoba mencari tahu apa penyebabnya dari mesin pencarian, nah berikut ini hal yang saya lakukan pada saat perbaikan tersebut yakini:
Cukup banyak tool ber-GUI yang mempermudah dalam penggunaan MySQL/Mariadb. Salah satunya yang terkenal yakni phpMyAdmin. Pada tutorial sebelumnya. Saya telah membahas bagaimana cara pemasangan MySQL atau Mariadb. Namun itu hanya sebatas pemasangannya saja, belum pada tahap penggunaannya.Lagi pula, saya memberikan pula cara pemasangan phpMyAdmin
, dengannya kita bisa langsung pakai tanpa perlu banyak tahu perintah-perintahnya. Cukup klik dan klik.
Pada tulisan kali ini saya merangkum beberapa perintah-perintah dasar yang wajib diketahui, atau kalau perlu dihapal untuk penggunaan MySQL/Mariadb via CLI. Karena perintah ini sudah bisa mewakili beberapa hal dasar dalam pengaturan peladen (server).
Umumnya beberapa orang lebih suka membuat password diberbagai akun mereka dengan password yang sama. Adapula beberapa orang, tiap akun menggunakan password yang berbeda-beda, demi keamaan. Mungkin Anda termasuk orang yang mementingkan keamaan suatu password, maka dibuat password yang berbeda-beda dan rumit. Belum lagi password tersebut adalah hasil generated password yang mana nilainya adalah karakter acak yang memang pastinya tidak akan dapat terbaca.
Adahalnya sifat manusiawi kita muncul yakni lupa. Dan ironisnya, kita lupa pula mencatatnya baik itu catatan yang disimpan di dalam cloud ataupun catatan manual di buku catatan pribadi; atau pula lupa mencatatnya di password manager. Kalau untuk akun seperti email, mungkin kita bisa gunakan fasilitas forgot password, kalau akun itu adalah akun root
database server, bagaimana?
Kegiatan mencadangkan (backup) suatu database pada hosting adalah hal yang sangat penting dilakukan, dengan tujuan menjaga agar jangan sampai ketika hosting bermasalah seperti diretas atau bermasalah ketika sistem upgrading, kita masih punya berkas cadangannya yang mana digunakan untuk mengembalikan situs kita ke semula.