Melanjuti artikel lama saya mengenai cara pemasangan LAMP di Archlinux. Sudah sekitar 2 bulan PHP versi 7 masuk ke lumbung resmi (official repository) Archlinux. Maka perlu adanya pembaruan artikel karena artikel lama saya beberapa konfigurasi ada yang tidak terpakai dan terjadi galat (error), dikarenakan perbedaan versi PHP yang menyebabkan beda pula cara mengkonfigurasinya.

Di era saat ini, surel (surat elektronik) atau email telah menjadi suatu kewajiban dimiliki bagi kita yang senang dengan dunia maya. Bagaimana tidak? Surel selain untuk kegiatan kirim surat-menyurat baik kepentingan pribadi atau bisnis, surel juga bisa digunakan untuk keperluan verifikasi ketika kita mendaftarkan menjadi anggota media sosial seperti Facebook, Twitter, dsb; forum; atau media lain yang membutuhkan surel sebagai verifikasi keanggotaan.
Layanan surel ini banyak sekali dari mulai yang gratis sampai berbayar. Tentu, umumnya kita lebih banyak menggunakan yang gratis dan yang paling banyak digunakan ialah Gmail dan Yahoo Mail. Salah satu yang membedakan surel gratis dan berbayar yang paling menonjol adalah terletak dari domain surel yang digunakan. Misalnya jika Anda menggunakan layanan Gmail, maka domain surel Anda akan berakhiran @gmail.com
(contoh: situsali@gmail.com). Lain hal, jika Anda menggunakan layanan berbayar dari sebuah hosting yang Anda sewa, maka surel yang Anda gunakan bisa dengan domain yang Anda beli, contohnya admin@situsali.com.
Dalam urusan berbisnis tentu surel dengan nama domain yang kita beli, akan memiliki nilai tambahan dibandingan menggunakan surel gratisan. Bagaimana tidak? Dengan menggunakan surel berdomain sendiri, menandakan Anda memiliki keseriusan lebih. Meskipun yang gratisan juga bisa saja. Akan tetapi seseorang akan lebih percaya jika kita menggunakan surel dengan domain sendiri.

Login dengan akun root
di VPS/Server sangatlah berbahaya, maka hampir semua tutorial menyarankan agar memblokir root
untuk akses SSH demi keamaan, dan menggantikannya dengan akun biasa yang dikhususkan hanya bisa login VPS/Server tersebut, dengan bantuan sudo
untuk mengakses atau menyunting berkas yang mana hanya root
yang bisa demikian.
Pada tulisan kali ini saya mencoba memberikan sebuah tips-trik cara menyalin berkas yang mana membutuhkan akses root
untuk bisa mengkopinya dengan bantuan aplikasi rysnc
semua dapat teratasi dengan mudah tanpa perlu banyak konfigurasi.

Cloud Storage jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah media penyimpanan awan, yang berarti semua data yang kita unggah dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Bagi Anda belum pernah mendengar istilah cloud storage, hemat saya sepertinya Anda tahu, hanya saja tidak ngeuh (sadar). Anda pengguna Gmail? Tahu Google Drive? Ya itulah, cloud storage. Layanan cloud storage ini bermacam-macam, ada box, dropbox, sugarsync, dsb. Google Drive merupakan media penyimpanan berbasis awan dari Google yang memiliki banyak fitur dan keunggulan salah satu keunggulannya yang paling menonjol menurut saya adalah gratis 15 GB dan adanya aplikasi perkantoran yang sangat bermanfaat seperti google docs, sheets, forms,slides dan calendar. Aplikasi bawaan Google sebenarnya banyak, tapi yang sangat bermanfaat buat saya hanya aplikasi yang saya sebutkan tadi.
Dalam artikel ini saya akan membahas tentang Google Drive client di GNU/Linux. Perlu diketahui, tak banyak aplikasi gdrive client ini untuk GNU/Linux terutama yang FLOSS (Free Libre Open Source Software) hanya ada satu aplikasi proprietary yang bagus menurut ulasan dari beberapa orang yang menggunakan Google Drive client, yakni Insync.
Kebiasaan saya pada saat menggunakan Windows di PC kantor adalah selalu menggunakan fitur sleep, dimana fitur ini sangat berguna dimana saya tidak perlu shutdown, lebih-lebih lagi saya bisa melanjutkan (resume) kerjaan saya tanpa harus membuka aplikasi yang sedang saya akses tersebut. Kelebihan sleep adalah kecepatan akses pada saat pertama kali masuk Windows Anda langsung diarahkan ke OS dan langsung dapat mengakses aplikasi yang telah di save state. Akan tetapi, kekurangan dari sleep ini adalah karena fitur sleep itu menyimpan “save state” nya di dalam RAM, dimana jika kita kehilangan daya (lose power) disebabkan karena mati-listrik atau karena kabel powernya tercabut, maka OS tidak dapat mengembalikan (resume/restore state) dan kita akan kembali seperti awal menyalakan komputer. Oleh karena itu kita membutuhkan fitur Hibernate, karena fitur hibernate ini menyimpan “save state” nya di dalam harddisk
Komputer merupakan alat yang mana salah satu fungsinya adalah mempermudah pekerjaan keseharian kita.